Andi Hermawan

Senin, 07 Januari 2013

Punya Tujuan namun tak tentu

Letih sudah kaki ini melangkah menyusuri jagad raya ini.
punya tujuan namun tak begitu pasti, itu masalah keramat yang menyelimuti hati ini.
Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal ku lukis dengan tinta pesan damai
Dan terwujud harmoni
Begitu kata Padi dalam lagunya harmoni.
cinta sejati itu kalo cintamu tulus dan mau menerima segala kekurangnnya.
cinta abadi adalah cinta sejati yg bertahan lama sehingga terlihat abadi (selamanya).
 
 

Laporan Praktikum Entomologi



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
ENTOMOLOGI




 







OLEH :

ANDI HERMAWAN
B1003004



KEMENTRIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK BANJARNEGARA
PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
BANJARNEGARA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
       Entomologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk serangga. Perkembangan entomologi modern telah membuka banyak rahasia tentang peran serta serangga dan angota-anggota artropoda lainnya dalam hubunganya dengan manusia dan hewan, serangga merupakan hewan yang paling sukses menempati berbagai kehidupan dan menjadi hewan yang terbesar dalam jumlah dan jenis spesies serta mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan.
      Nyamuk termasuk dalam jenis serangga dengan ordo diptera, serangga merupakan kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam"), nyamuk anopheles vector utama penyakit malaria sehingga nyamuk anopheles sering disebut dengan nyamuk malaria. Dan salah satu cara untuk mengetahui apakah nyamuk tertentu dapat menularkan penyakit malaria perlu diadkan beberapa tes untuk menetuakan apakah didalam nyamuk tersebut terdapat plasmodium sebagai agent malaria atau tidak dengaqn cara melakukan pembedahan salifary gleen atau pembedahan salifa. Untuk mendukung program pemberantasan malaria perlu ddi adakanya penelitian tentang populasi nyamuk, karena itulah perlu adanya pembedahan ovarium sebgai upaya untuk mengetahui berapakah umur nyamuk dan populasi serta telah berapa kali nyamuk tersebut telah bertelur.
      Suatu metode untuk lebih mendalami kebiasaan nyamuk yakni untuk mengetahui kebiasaan nyamuk menggigit manusia (antropofilik) atau hewan (zoofilik), dapat dilakukan uji presipitin (presipitin test) untuk mengetahui jenis darah yang terkandung di dalam lambung nyamuk. Namun kelemahan uji presifitin daalah lamanya waktu karena peralatan yang susah dan di Indonesia uji presifitin dapat dilakukan di Jakarta.
B.     Tujuan
1)      Mengetahui tujuan pembedahan salifary gleen
2)      Mengetahui tujuan pembedahan ovarium
3)      Mengetahui tujuan presipitin test
C.     Alat dan bahan
1)      Pembedahan salifa dan ovarium
a)      nyamuk
b)      Breeder
c)      klorofom
d)     Cawan petri
e)      Objeck glass
f)       Kapas
g)      Pincet
h)      Pipet
i)        Jarum bedah
j)        Mikroskop coumpoun
k)      Mikroskop disekting
l)        Aquades
m)    Gelas kimia
2)      Presipitin test
a)      Nyamuk
b)      Kertas saring (filter paper) ataukertas wordman berbentuk lingkaran dengan garis tengah 10 cm.
c)      Kantong plastic dengan ukuran melebihi ukuran dari kertas saring.
d)     Jarum, 3 kaca benda, 3 batangan gelas
e)      Formulir untuk presipitin test
D.    Cara Kerja
1)      Pembedahan Salifary gleen
a)      Menagkap nyamuk pada kandang dengan menggunakan respirator.
b)      Memasukan nyamuk kedalam breeder, lalu membius dengan memasukan kapas yang telah diberi klorofom ke dalam breeder.
c)      Setelah nyamuk mati/pingsan meletakkan nyamuk ke cawan petri.
d)     Mengidentifikasi nyamuk menggunakan mikroskop compound (hasil (An.Barbirostris).
e)      Objeck glass diberi setetes aquades pada tengahnya, meletakkannya di bawah lensa mikroskop disekting.
f)       Kepala nyamuk diletakkan pada aquades yang ada di objeck glass (dilakukan dibawah mikroskop disekting).
g)      Menggunakan 2 jarum bedah untuk melakukan pembedahan salifa, jarum yang satu ditusukkan pada torak sedangkan jarum yang satunya digunakan untuk membedah (dilakukan dibawah mikroskop disekting).
h)      Jarum yang digunakan untuk memebedah diletakkan diantara kepala dan thoraks nyamuk sedikit ditekan dan menarik jarum agar kepala nyamuk terpisah dari thoraks secara pelan-pelan (dilakukan di bawah mikroskop disekting).
i)        Setelah slifari gleen dapat dikeluarkan, pecahkan salifa dan amati dengan menggunakan mikroskop compound, apakah pada salifa nyamuk terdapat plasmodium atau tidak.
2)      Pembedahan ovarium
a)      Setelah nyamuk yang telah dilakukan pembedahan salifa, kemudian nyamuk tersebut digunakan untuk pembedahan ovarium.
b)      Objeck glass diberi setetes aquades pada tengahnya, meletakkannya di bawah lensa mikroskop disekting.
c)      Tempelkan/letakkan abomen bagian belakang yang akan dibedah pada aquades yang ada pada objeck glass (dilakukan di bawah mikroskop disekting).
d)     Menggunakan 2 jarum bedah untuk melakukan pembedahan salifa, jarum yang satu ditusukkan pada torak sedangkan jarum yang satunya digunakan untuk membedah (dilakukan dibawah mikroskop disekting).
e)      Jarum yang digunakan untuk memebedah diletakkan diantara sela abdomen ke 2 dan ke 3 dari belakang (dilakukan dibawah mikroskop disekting).
f)       Tarik jarum secara perlahan-lahan hingga ovarium keluar dari tubuh nyamuk (dilakukan dibawah mikroskop disekting).
g)      Melakukan pemisahan ovarium agar dapat dilakukan pemeriksaan ovarium dan simpul dilatasinya dapat terlihat dengan jelas , dengan cara 1 jarum ditusukkan ke ovarium sedangkan jarum yang satunya digunakan untuk menggetar-getarkan jarum yang ditusukkan ke ovarium.
h)      Lakukan pemeriksaan dibawah mikroskop compound, amati ada berapa simpul dilatasi yang terlihat atau tidak ada simpul dilatasinya.
3)      Presipitin test
a)      Kertas saring dibagi-bagi menjadi 16 bagian yang sama besar dan ditengahnya diberi kode (kode provinsi, tanggal, bulan, tahun dank ode kolektor).
b)      Setelah nyamuk diidentifikasi, letakkan nyamuk pada kertas saring dengan jarak 1cm dari tepi.
c)      Bagian dari abdomen ditindih dengan jarum/ sudut kaca benda/ batang gelas sehingga pecah dan darah yang didalam perutnya keluar terhisap oleh kertas saring.
d)     Bersihkan jarum untuk menghindari kontaminasi antara tetes darah dari nyamuk satu dengan nyamuk lainya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

      Nyamuk termasuk dalam serangga dengan ordo Diptera, salah satu nyamuk yang menjadi vector penyebab penyakit adalah nyamuk anopheles sebagai vector penyakit malaria. Banyak jenis nyamuk anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria. Ada anopheles sundaicus yang banyak terdapat di air payau. anopheles maculatus dan anopheles balabacensis yang banyak terdapat di perbukitan, seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta. Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan, atau di sungai yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi anopheles aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air yang ada rumputnya. Selain yang sudah disebutkan, masih banyak lagi jenis anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada sekitar 70 jenis nyamuk ini. Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya. Semisal, ada malaria falsiparum, vivak, ovale, dan malariae. Selain itu, nyamuk anopheles bisa juga menyebabkan penyakit kaki gajah.
      Vector adalah arthropoda atatu binatang tidak bertulang belakan lain yang secara aktif menularkan mikroorganisme penyebab penyakit dari penderita kepada orang sehat.  Jenis vector dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1)      Vector biologis
   Dalam arthropoda mikroorganisme penyebab penyakit (agent) mengalami perubahan bentuk atau jumlah atau sifatnya.
Ada 3 jenis penularan oileh vector biologis:
a)      Cyclo Propagaive Transmission
Perubahan bentuk dan bertambah banyak (multiplikasi), contoh plasmodium pada nyamuk anopheles.
b)      Cyclo Developmental Transmission
Agent hanya mengalami perubahan bentuk saja, contohnya Wuchereria brancrofti penyebab filariasis di dalam tubuh nyamuk Culex quinqefaciatus.
c)      Propagative Transmission
Agent hanya hanya mengalami pertanbahan jumlah (multiplikasi), contohnya pasteurela pestis.
2)      Vector mekanik
       Pada arthropoda, penyebab penyebaqb penyakit tidak mengalami perubahan apapun baik jumlah, bentuk maupun sifat.
Hanya sebagai pembawa mikroorganisme dari penderita (tinja, muntahan, bahan infektif) ke makanan maupun minuman orang sehat.
Contoh : lalat rumah (musca domestica) = amubiasis, disentri basiler, askariasis dan miasis.
       Pembedahan salifa diperuntukan untuk mengetahui apakah nyamuk tersebut terinfeksi plasmodium atau tidak, dengan memeriksa apakah ada plasmodium atau tidak pada salifari glenn nyamuk tersebut.
      Uji presipitin (precipitin testadalah suatu uji untuk mengetahui jenis darah yang terkandunng didalam lambung nyamuk. Darah yang berwarna merah dilambung nyamuk bukan merupakan darah nyamuk yang bersangkutan, tetapi darah yanga berasal dari organisme yang dihisap (digigit). Darh ini perlu diuji atau diperiksa untuk mengetahui macam atau jenis darah tersebut.sedangkan pembedahan ovarium ditujukan untuk mengetahui umur nyamuk, telah berapa kali nyamuk tersebut bertelur dan mengetahui umr populasi. Ovarium nyamuk dapat dibedakan menjadi dua yaitu ovarium nulli parous dan ovarium parous.
      Data hasil uji presipitin sangat penting untuk diketahui, oleh karena besar/kecilnya indeks darah orang (Human Blood Index) dari hasil pemeriksaan merupakan salah satu para-meter utama untuk menghitung besarnya kapasitas vektorial (kapasitas vektorial dalah kemampuan nyamuk sebagai vector penyakit) dari nyamuk bersangkutan kaitannya dengan penularan penyakit malaria. Kapasitas vektorial dapat diukur dengan rumus  KV= m.a2 [pn/-ln ep]. Kecuali untuk mendapatkan gambaran tentang kapasitas vektorial, dari hasil uji presipitin dapat diketahui . dilihat dari besarnya indeks darah orang (Human Blood Index) nyamuk dapt dibedakan menjadi antropofilik atau zoofilik.




















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan hasilnya adalah
1)      Pembedahan salifa menunjukan bahwa nyamuk anopheles yang diperiksa didalam salifary gleen tidak terdapat plasmodium sehingga nyamuk tersebut negative ( - ).
2)      Pembedahan ovarium menunjukan bahwa nyamuk anopheles tersebut telah bertelur 1 kali, ditunjukan dengan adanya 1 simpul dilatasi pada ovarium nyamuk tersebut.
3)      Presiitin test hanya dilakukan melalui penjelasan saja.
B.     Pembahasan
1)      Dala siklus plasmodim penularan malaria, plasmodium yang terhisap nyamuk dari orang yang terinfeksi malaria akan secara alami menuju ke kelenjar ludah nyamuk agar plasmodium tersebut dapat kembali ke tubuh manusia sebagai inang utamanya, karena plasmodium tidak dapat hidup lama di dalam tubuh nyamuk.
Pembedahan salifari gleen pada nyamuk sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah namuk tersebut dapat menularkan malaria atau tidak.
2)      Dalam kaitanya dengan penghitungan kepadatan nyamuk untuk mengetahui misalnya tingkat keberhasilan pemberantasan vector nyamuk anopheles dapat dilakukan pembedahan ovarium untuk menentukan umur nyamuk dan juga perkiraan jumlah populasi serta telah berapa kali nyamuk tersebut telah bertelur dengan menghitung dilatasi pada ovarium nyamuk tersebut. Sedangkan umur nyamuk dapat diketahui dengan 1 simpul dilatasi mewakili 1 siklus gonotropik daerah tersebut, karena daerah satu dengan yang lain siklus gonoropiknya bisa berbeda. Sedangkan umur populasi dapat dihitung dengan rumus: p =   A x B
Dari nyamuk yang di bedah terlihat adanya ovarium, badan malpigi dan usus. Dari hasil pemeriksaan di dalam ovarium terdapat 1 simpul dilatasi, itu menunjukan bahwa nyamuk tersebut telah bertelur 1 kali dan umurnya selama 1 siklus gonotropik.
3)      Uji presipitin sangat penting dilakukan untuk mengetahui kapasitas vektoral nyamuk yang diuji kaitanya dengan penularan penyakit malaria. Uji presipitin ditujukan untuk mengetahui darah organisme apakah yang ada di lambung nyamuk, apakah darah manusia atau bukan. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa nymuk tersebut mempunyai kebiasaan menghisap darah manusia atau darah hewan.














BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan :
1)      Tujuan dari pembedahan salifari gleen seekor nyamuk adalah untuk mengetahui apakah pada kelenjar ludah nyamuk tersebut terdapat plasmodium atau tidak, jika terdapat plasmodium maka nyamuk tersebut dapat menularkan ke menusia dan menyebakan penyakit  malaria.
2)     
 p=A     B
Tujuan dari pembedahan ovarium adalah untuk menyetahui sudah berapa kali nyamuk tersebut telah bertelur (dapat dilihat dari banyaknya simpul dilatasi pada ovarium nyamuk tersebut), dapat pula untuk mengukur umur nyamuk dengan mengalikan simpul dilatasi dengan siklus gonotropik daerah tersebut. Untuk mengukur umur populasi menggunakan rumus:
P : peluang nyamuk hidup/hari
A : lama siklus gonotropik
B : proporsi parous
Perkiraan umur nyamuk:
     1
-log e
3)      Tujuan dari uji presipitin adalah untuk mengetahui darah yang ada di dalam lambung nyamuk. Dapat digunakan untuk mengetahui besar/kecilnya indeks darah orang (Human Blood Index) dari hasil pemeriksaan merupakan salah satu para-meter utama untuk menghitung besarnya kapasitas vektorial dan dapat membedakan nyamuk menjadi antropofilik atau zoofilik.


DAFTAR PUSTAKA

Who.1975.manual on practical entomology in malaria part 2/jurnal/diakses tanggal 23 juni 2010.
Anonym.2007.presipitin test/jurnal/diakses tanggal 23 juni 2010.












Minggu, 06 Januari 2013

Suatu Pagi di Ruang yang Dingin dan Gelap

Suatu Pagi di Ruang yang Dingin dan Gelap


Seperti biasanya Aku terbangun di pagi yan begitu mencengkram tubuh, Aku terbangun di ruangan yang begitu dingin dan gelap. Tak seorang pun yang bisa Aku temui di kegelapan seperti ini. Aku dan hanyaAku di sini, sendiri.
Begini lah kondisi Aku setiap pagi dan selalu seperti ini, terjebak dan tak tau harus berbuat apa dengan kondisi yang seperti ini.
Aku terbangun karena suara alarm yang yang nyaring terdengar di telinga ku. Aku tak tahu apa yang harus Aku lakukan ketika Aku terbangun dari tidurku.
Aku membuka handphone yang sedari tadi nyaring berbunyi di telingaku.
ada sms yang bernada membangunkan ku.
"Mas bangun" begitu lah kata yang Aku baca dari sms di handphone ku.
sms itu terlihat sangat spesial dalam hidup ku, yah, sms dari seseorang yang selalu membuat hari - hari ku menjadi lebih bermakna, dia, dia adalah seseorang yang selalu memotivasi Aku dalam setiap langkah hidupku.
calon, dia memang calon pendamping dan ibu dari anak - anak ku.
sepagi ini dia telah setia dan siap mengisi hari ku dengan senyumannya dan dengan segala yang dia miliki untuk memberikan yang terbaik untuk ku.
"Iya ini juga sudah bangun kok" begitu lah aku membalas sms yang berada di handphone ku.
Tanpa dia, aku tak akan berarti apa - apa, Aku tak bisa hidup tanpa dia.
kegelapan dan dinginnya pagi di ruanagan ini tak terasa lagi semanjaka Aku melihat sms yang ada di handphone dan kini Aku sudah siap mengawali hari ini dengan penuh keceriaan dan kegembiraan.
so happy with you.