LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM
ENTOMOLOGI
OLEH
:
ANDI
HERMAWAN
B1003004
KEMENTRIAN
PENDIDIKAN TINGGI DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK
BANJARNEGARA
PROGRAM
STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
BANJARNEGARA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Entomologi adalah ilmu yang mempelajari
seluk beluk serangga. Perkembangan entomologi modern telah membuka banyak
rahasia tentang peran serta serangga dan angota-anggota artropoda lainnya dalam
hubunganya dengan manusia dan hewan, serangga merupakan hewan yang paling
sukses menempati berbagai kehidupan dan menjadi hewan yang terbesar dalam
jumlah dan jenis spesies serta mempunyai peran yang sangat penting dalam
kehidupan.
Nyamuk termasuk dalam jenis serangga dengan
ordo diptera, serangga merupakan kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga
pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki
enam"), nyamuk anopheles vector utama penyakit malaria sehingga nyamuk
anopheles sering disebut dengan nyamuk malaria. Dan salah satu cara untuk
mengetahui apakah nyamuk tertentu dapat menularkan penyakit malaria perlu
diadkan beberapa tes untuk menetuakan apakah didalam nyamuk tersebut terdapat
plasmodium sebagai agent malaria atau tidak dengaqn cara melakukan pembedahan
salifary gleen atau pembedahan salifa. Untuk mendukung program pemberantasan
malaria perlu ddi adakanya penelitian tentang populasi nyamuk, karena itulah
perlu adanya pembedahan ovarium sebgai upaya untuk mengetahui berapakah umur
nyamuk dan populasi serta telah berapa kali nyamuk tersebut telah bertelur.
Suatu metode untuk lebih mendalami
kebiasaan nyamuk yakni untuk mengetahui kebiasaan nyamuk menggigit manusia
(antropofilik) atau hewan (zoofilik), dapat dilakukan uji presipitin
(presipitin test) untuk mengetahui jenis darah yang terkandung di dalam lambung
nyamuk. Namun kelemahan uji presifitin daalah lamanya waktu karena peralatan
yang susah dan di Indonesia uji presifitin dapat dilakukan di Jakarta.
B. Tujuan
1) Mengetahui
tujuan pembedahan salifary gleen
2) Mengetahui
tujuan pembedahan ovarium
3) Mengetahui
tujuan presipitin test
C. Alat
dan bahan
1) Pembedahan
salifa dan ovarium
a) nyamuk
b) Breeder
c) klorofom
d) Cawan
petri
e) Objeck
glass
f) Kapas
g) Pincet
h) Pipet
i)
Jarum bedah
j)
Mikroskop coumpoun
k) Mikroskop
disekting
l)
Aquades
m) Gelas
kimia
2) Presipitin
test
a) Nyamuk
b) Kertas
saring (filter paper) ataukertas wordman berbentuk lingkaran dengan garis
tengah 10 cm.
c) Kantong
plastic dengan ukuran melebihi ukuran dari kertas saring.
d) Jarum,
3 kaca benda, 3 batangan gelas
e) Formulir
untuk presipitin test
D. Cara
Kerja
1) Pembedahan
Salifary gleen
a) Menagkap
nyamuk pada kandang dengan menggunakan respirator.
b) Memasukan
nyamuk kedalam breeder, lalu membius dengan memasukan kapas yang telah diberi
klorofom ke dalam breeder.
c) Setelah
nyamuk mati/pingsan meletakkan nyamuk ke cawan petri.
d) Mengidentifikasi
nyamuk menggunakan mikroskop compound (hasil (An.Barbirostris).
e) Objeck
glass diberi setetes aquades pada tengahnya, meletakkannya di bawah lensa
mikroskop disekting.
f) Kepala
nyamuk diletakkan pada aquades yang ada di objeck glass (dilakukan dibawah
mikroskop disekting).
g) Menggunakan
2 jarum bedah untuk melakukan pembedahan salifa, jarum yang satu ditusukkan
pada torak sedangkan jarum yang satunya digunakan untuk membedah (dilakukan
dibawah mikroskop disekting).
h) Jarum
yang digunakan untuk memebedah diletakkan diantara kepala dan thoraks nyamuk
sedikit ditekan dan menarik jarum agar kepala nyamuk terpisah dari thoraks
secara pelan-pelan (dilakukan di bawah mikroskop disekting).
i)
Setelah slifari gleen dapat
dikeluarkan, pecahkan salifa dan amati dengan menggunakan mikroskop compound,
apakah pada salifa nyamuk terdapat plasmodium atau tidak.
2) Pembedahan
ovarium
a) Setelah
nyamuk yang telah dilakukan pembedahan salifa, kemudian nyamuk tersebut
digunakan untuk pembedahan ovarium.
b) Objeck
glass diberi setetes aquades pada tengahnya, meletakkannya di bawah lensa
mikroskop disekting.
c) Tempelkan/letakkan
abomen bagian belakang yang akan dibedah pada aquades yang ada pada objeck
glass (dilakukan di bawah mikroskop disekting).
d) Menggunakan
2 jarum bedah untuk melakukan pembedahan salifa, jarum yang satu ditusukkan
pada torak sedangkan jarum yang satunya digunakan untuk membedah (dilakukan
dibawah mikroskop disekting).
e) Jarum
yang digunakan untuk memebedah diletakkan diantara sela abdomen ke 2 dan ke 3
dari belakang (dilakukan dibawah mikroskop disekting).
f) Tarik
jarum secara perlahan-lahan hingga ovarium keluar dari tubuh nyamuk (dilakukan
dibawah mikroskop disekting).
g) Melakukan
pemisahan ovarium agar dapat dilakukan pemeriksaan ovarium dan simpul
dilatasinya dapat terlihat dengan jelas , dengan cara 1 jarum ditusukkan ke
ovarium sedangkan jarum yang satunya digunakan untuk menggetar-getarkan jarum
yang ditusukkan ke ovarium.
h) Lakukan
pemeriksaan dibawah mikroskop compound, amati ada berapa simpul dilatasi yang
terlihat atau tidak ada simpul dilatasinya.
3) Presipitin
test
a) Kertas
saring dibagi-bagi menjadi 16 bagian yang sama besar dan ditengahnya diberi
kode (kode provinsi, tanggal, bulan, tahun dank ode kolektor).
b) Setelah
nyamuk diidentifikasi, letakkan nyamuk pada kertas saring dengan jarak 1cm dari
tepi.
c) Bagian
dari abdomen ditindih dengan jarum/ sudut kaca benda/ batang gelas sehingga
pecah dan darah yang didalam perutnya keluar terhisap oleh kertas saring.
d) Bersihkan
jarum untuk menghindari kontaminasi antara tetes darah dari nyamuk satu dengan
nyamuk lainya.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Nyamuk termasuk dalam serangga dengan
ordo Diptera, salah satu nyamuk yang menjadi vector penyebab penyakit adalah
nyamuk anopheles sebagai vector penyakit malaria. Banyak
jenis nyamuk anopheles yang bisa menyebabkan penyakit
malaria. Ada anopheles sundaicus yang banyak terdapat di air
payau. anopheles maculatus dan anopheles
balabacensis yang banyak terdapat di perbukitan, seperti di Bukit Manoreh,
Yogyakarta. Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan,
atau di sungai yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada
lagi anopheles aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan
atau saluran-saluran air yang ada rumputnya. Selain yang sudah disebutkan,
masih banyak lagi jenis anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada sekitar
70 jenis nyamuk ini. Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya
bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya. Semisal, ada malaria falsiparum,
vivak, ovale, dan malariae. Selain itu, nyamuk anopheles
bisa juga menyebabkan penyakit kaki gajah.
Vector adalah
arthropoda atatu binatang tidak bertulang belakan lain yang secara aktif
menularkan mikroorganisme penyebab penyakit dari penderita kepada orang
sehat. Jenis vector dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
1)
Vector
biologis
Dalam arthropoda mikroorganisme penyebab
penyakit (agent) mengalami perubahan bentuk atau jumlah atau sifatnya.
Ada
3 jenis penularan oileh vector biologis:
a)
Cyclo
Propagaive Transmission
Perubahan
bentuk dan bertambah banyak (multiplikasi), contoh plasmodium pada nyamuk
anopheles.
b)
Cyclo
Developmental Transmission
Agent
hanya mengalami perubahan bentuk saja, contohnya Wuchereria brancrofti penyebab
filariasis di dalam tubuh nyamuk Culex quinqefaciatus.
c)
Propagative
Transmission
Agent
hanya hanya mengalami pertanbahan jumlah (multiplikasi), contohnya pasteurela
pestis.
2)
Vector
mekanik
Pada arthropoda, penyebab penyebaqb
penyakit tidak mengalami perubahan apapun baik jumlah, bentuk maupun sifat.
Hanya
sebagai pembawa mikroorganisme dari penderita (tinja, muntahan, bahan infektif)
ke makanan maupun minuman orang sehat.
Contoh :
lalat rumah (musca domestica) = amubiasis, disentri basiler, askariasis dan
miasis.
Pembedahan salifa
diperuntukan untuk mengetahui apakah nyamuk tersebut terinfeksi plasmodium atau
tidak, dengan memeriksa apakah ada plasmodium atau tidak pada salifari glenn
nyamuk tersebut.
Uji presipitin
(precipitin testadalah suatu uji untuk mengetahui jenis darah yang terkandunng
didalam lambung nyamuk. Darah yang berwarna merah dilambung nyamuk bukan
merupakan darah nyamuk yang bersangkutan, tetapi darah yanga berasal dari
organisme yang dihisap (digigit). Darh ini perlu diuji atau diperiksa untuk
mengetahui macam atau jenis darah tersebut.sedangkan pembedahan ovarium
ditujukan untuk mengetahui umur nyamuk, telah berapa kali nyamuk tersebut
bertelur dan mengetahui umr populasi. Ovarium nyamuk dapat dibedakan menjadi
dua yaitu ovarium nulli parous dan ovarium parous.
Data hasil uji
presipitin sangat penting untuk diketahui, oleh karena besar/kecilnya indeks
darah orang (Human Blood Index) dari hasil pemeriksaan merupakan salah satu
para-meter utama untuk menghitung besarnya kapasitas vektorial (kapasitas
vektorial dalah kemampuan nyamuk sebagai vector penyakit) dari nyamuk
bersangkutan kaitannya dengan penularan penyakit malaria. Kapasitas vektorial
dapat diukur dengan rumus KV= m.a2
[pn/-ln ep]. Kecuali untuk mendapatkan gambaran tentang kapasitas vektorial,
dari hasil uji presipitin dapat diketahui . dilihat dari besarnya indeks darah
orang (Human Blood Index) nyamuk dapt dibedakan menjadi antropofilik atau
zoofilik.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan hasilnya adalah
1)
Pembedahan
salifa menunjukan bahwa nyamuk anopheles yang diperiksa didalam salifary gleen
tidak terdapat plasmodium sehingga nyamuk tersebut negative ( - ).
2)
Pembedahan
ovarium menunjukan bahwa nyamuk anopheles tersebut telah bertelur 1 kali,
ditunjukan dengan adanya 1 simpul dilatasi pada ovarium nyamuk tersebut.
3)
Presiitin
test hanya dilakukan melalui penjelasan saja.
B. Pembahasan
1)
Dala siklus
plasmodim penularan malaria, plasmodium yang terhisap nyamuk dari orang yang
terinfeksi malaria akan secara alami menuju ke kelenjar ludah nyamuk agar
plasmodium tersebut dapat kembali ke tubuh manusia sebagai inang utamanya,
karena plasmodium tidak dapat hidup lama di dalam tubuh nyamuk.
Pembedahan
salifari gleen pada nyamuk sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah
namuk tersebut dapat menularkan malaria atau tidak.
2)
Dalam
kaitanya dengan penghitungan kepadatan nyamuk untuk mengetahui misalnya tingkat
keberhasilan pemberantasan vector nyamuk anopheles dapat dilakukan pembedahan
ovarium untuk menentukan umur nyamuk dan juga perkiraan jumlah populasi serta
telah berapa kali nyamuk tersebut telah bertelur dengan menghitung dilatasi
pada ovarium nyamuk tersebut. Sedangkan umur nyamuk dapat diketahui dengan 1
simpul dilatasi mewakili 1 siklus gonotropik daerah tersebut, karena daerah
satu dengan yang lain siklus gonoropiknya bisa berbeda. Sedangkan umur populasi
dapat dihitung dengan rumus: p = A x B
Dari
nyamuk yang di bedah terlihat adanya ovarium, badan malpigi dan usus. Dari
hasil pemeriksaan di dalam ovarium terdapat 1 simpul dilatasi, itu menunjukan
bahwa nyamuk tersebut telah bertelur 1 kali dan umurnya selama 1 siklus
gonotropik.
3)
Uji
presipitin sangat penting dilakukan untuk mengetahui kapasitas vektoral nyamuk
yang diuji kaitanya dengan penularan penyakit malaria. Uji presipitin ditujukan
untuk mengetahui darah organisme apakah yang ada di lambung nyamuk, apakah
darah manusia atau bukan. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa nymuk
tersebut mempunyai kebiasaan menghisap darah manusia atau darah hewan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan :
1)
Tujuan dari
pembedahan salifari gleen seekor nyamuk adalah untuk mengetahui apakah pada
kelenjar ludah nyamuk tersebut terdapat plasmodium atau tidak, jika terdapat
plasmodium maka nyamuk tersebut dapat menularkan ke menusia dan menyebakan
penyakit malaria.
2)
Tujuan dari
pembedahan ovarium adalah untuk menyetahui sudah berapa kali nyamuk tersebut
telah bertelur (dapat dilihat dari banyaknya simpul dilatasi pada ovarium
nyamuk tersebut), dapat pula untuk mengukur umur nyamuk dengan mengalikan
simpul dilatasi dengan siklus gonotropik daerah tersebut. Untuk mengukur umur
populasi menggunakan rumus:
P :
peluang nyamuk hidup/hari
A :
lama siklus gonotropik
B :
proporsi parous
Perkiraan
umur nyamuk:
1
-log
e
3)
Tujuan dari
uji presipitin adalah untuk mengetahui darah yang ada di dalam lambung nyamuk.
Dapat digunakan untuk mengetahui besar/kecilnya indeks darah orang (Human Blood
Index) dari hasil pemeriksaan merupakan salah satu para-meter utama untuk
menghitung besarnya kapasitas vektorial dan dapat membedakan nyamuk menjadi
antropofilik atau zoofilik.
DAFTAR PUSTAKA
Who.1975.manual on practical entomology in malaria
part 2/jurnal/diakses tanggal 23 juni 2010.
Anonym.2007.presipitin test/jurnal/diakses tanggal
23 juni 2010.